Saturday, April 30, 2016

Research Student di Jepang - Part 2

Berikut ini adalah kelanjutan dari tulisan Research Student Part-1 sebelumnya mengenai pengalaman menjadi research student di University of Tsukuba, Jepang.

September 2015
Ini merupakan bulan terakhir liburan musim panas di Jepang. Jadi saya bersama seluruh lab member mengisi waktu libur dengan mengadakan study trip ke wilayah Yamanashi. Sangat menarik bisa menikmati suasana liburan di dekat kawasan Gn. Fuji, mengunjungi berbagai lokasi wisata di Jepang, dan menginap di penginapan bergaya Jepang selama 3 hari.
Pada bulan ini juga pengumuman hasil ujian masuk universitas yang dilaksanakan pada bulan lalu dipublish, dan Alhamdulillah saya lolos sebagai mahasiswa di Graduate School of Systems and Information Engineering untuk periode Spring 2016.

Oktober 2015
Awal semester autumn dimulai pada bulan ini, saya masih meneruskan kelas bahasa Jepang di pusat bahasa di universitas untuk semester ini. Saya juga mengambil 1 mata kuliah professor saya, Natural Language Processing. Kelas ini tidak masuk ke kredit saya sebagai mahasiswa riset, karena bukan keharusan. Saya ambil kelas ini, ikut mengerjakan tugasnya hanya untuk merasakan atmosfer perkuliahan di Jepang. Tentu saja untuk belajar banyak tentang NLP dari professor pembimbing saya sendiri.
Selain itu, saya sudah mulai mengerjakan riset saya. Melakukan simulai, melakukan perbaikan pada framework yang saya bangun. Saya merasa riset saya sudah mulai menemui kejelasan, dan saya terus mencari tahu hal baru yang bisa saya temukan agar bisa menghasilkan sebuah penelitian yang baik. Saya hampir setiap hari ke lab untuk melakukan rutinitas seperti ini.

November - Desember 2015, Januari - Februari 2016
Rutinitas saya sebagai mahasiswa riset tentu saja lebih banyak saya lakukan di lab. Jadi, kehidupan mahasiswa di Jepang ya kurang lebih tidak jauh-jauh dari meja kerjanya di lab. Sejauh ini saya sangat menikmati, meskipun terkadang sesekali saya mengeluh saat ada kendala dengan riset saya. Tapi selama masih dalam porsi yang wajar, itu tidak apa-apa. Saya biasanya rehat sebentar, atau mengerjakan hal lain untuk bisa meluangkan waktu sedikit agar pikiran kembali fresh. Meski demikian, Alhamdulillah penelitian yang saya kerjakan dengan bimbangan sensei saya cukup mengalami perkembangan yang signifikan.

Baiklah, semoga cerita singkat saya ini bisa menjadi sebuah kebermanfaatan untuk teman-teman. April 2016 ini akan jadi babak baru bagi saya untuk memulai kehidupan sebagai mahasiswa master. Meski teman-teman saya banyak yang menyangka bahwa 1 tahun lamanya di Jepang saya sudah memulai S2 saya. Dengan kata lain, saya akan menyelesaikan 2 tahun lagi dari total 3 tahun studi saya di Jepang. Gambarimasu!

Jika rasanya ada yang ditanyakan lebih lanjut dan saya kebetulan tidak menuliskannya disini. Silakan untuk meninggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih!

Salam dari Tsukuba!